Minggu, 12 April 2009

Karang Kita selepas 2008

Masa depan cerah bagi terumbu karang?

Dalam waktu dekat ini saya akan mencoba posting beberapa saduran pribadi saya dari buku laporan Status of Coral Reefs of the World: 2008. Buku ini berisi laporan global dari GCRMN (Global Coral Reef Monitoring Network) yang dibentuk sejak 1995. Di halaman pengantar buku tersebut tertulis hal yang menarik, dimana tercetusnya GCRMN dikarenakan 'ketidakmampuan badan international untuk memberikan laporan yang obyektif tentang kesehatan terumbu karang global'.

Buku Laporan ini sudah memasuki edisi ke-5 (sebelumnya 1998, 2000, 2002, 2004) dan masih dalam editorial Clive R. Wikinson. Buku ini cukup komprehensif dalam kontennya, dimana 372 ahli dari 96 negara berkontribusi Status Report (Laporan Status) ini. Beberapa hal yang ingin saya kutip ialah:
  • Bagaimanakah status terumbu karang dunia dan pengelolaanya hingga 2008 kemarin?
  • Apakah isu terkini terumbu karang terkait dengan climate change (perubahan iklim)?
  • Apakah Inisiasi Segitiga Karang (Coral Triangle Initiative - CTI)?
  • Apakah tantangan kita (Indonesia) akan CTI?
  • Bagaimanakah status terkini terumbu karang di Asia Tenggara (South East Asia - SEA) dan khususnya Indonesia?
Semoga di sela-sela kesibukan riset saya saya bisa segera menyampaikan informasi diatas, namun bulan April 2009 ini saya targetkan tersampaikan. Sekedar mengingatkan juga bahwa bulan Mei 2009 ini Indoneisa akan menggelar World Ocean Conference di Manado. Semoga hingar-bingar persiapan even internasional ini juga dibarengin dengan kewaspadaan, kesadartahuan dan komitmen kita tentang isu lingkungan Laut terkini, khususnya Terumbu Karang.





Tidak ada komentar: