Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 April 2009

Pranala Terkait

Situs Indonesia
  • Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) - Terangi mengajak kita terlibat dalam mewujudkan masyarakat pengelola terumbu karang, disajikan pula informasi seputar terumbu karang berbahasa Indonesia.
  • Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) - Arus utama gerakan lingkungan Indonesia saat ini. Dengar, simak, dan sampaikan suara kepedulian Kita.
  • Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) -  Memberikan wacana yang mengajak Kita untuk peka akan kelemahan sistim peradilan di negara Kita yang menekan masyarakat pesisir dan lepas tangan akan degradasi lingkungan pesisir
  • Go Blue Trendsetter Indonesia - Yayasan Reef Check Indonesia mengajak kita membangun trend cinta laut serta menyediakan akses informasi yang mudah untuk bisa terlibat di dalam konservasi laut dan pesisir serta ekosistem terkaitnya.
SItus Internasional
  • World Database on Marine Protected Area - Sistem online untuk melihat dan mempelajari Daerah Perlindungan Laut yang ada saat ini di dunia.
  • Dapatkan informasi seputar kawasan Segitiga Karang (Coral Triangle) dari situs World Wildlife Fund dan The Nature Conservancy.
  • ReefBase - akses mudah dan gratis untuk data dan informasi sputar lokasi, status, ancaman, pemantauan dan pengelolaan sumber daya terumbu karang dari 100 lebih negara dan kawasan.
  • FishBase - 'Google'-nya Ikan, tercatat didalamyna 31200 spesies, 276500 nama umum (common name), 48000 gambar, dan 33 juta pengunjung tiap bulannya.
  • AlgaeBase - 'Google'-nya Alga, basis data informasi tentang Alga, baik daratan, air tawar, maupun laut.
  • ReefVid - Database online berisi +500 video klip seputar ekosistem terumbu karang gratis tersedia untuk keperluan pendidikan dan riset. Pilih video klip, unduh ke hardisk and dan gunakan dalam slide presentasi anda.
  • Beragam pranala materi edukasi berbahasa Inggris tentang Coral (Terumbu Karang) dari NOAA (badan nasional oseanogradi dan atmosfir di AS)
  • Nudi Pixel - Database foto Nudibranch online terbesar saat ini untu identifikasi dan informasi seputar hewan mikro nan indah ini.
Blog
  • Climate Shifts - blog yang terus meng-update berita ilmiah ketika kata terumbu karang, perubahan iklim, dan laut muncul dibenak kita. (Bahasa Inggris).
  • Ocean One - satu lagi blog ilmiah pribadi dari kolega saya Yusuf Awaludin seputar oseanografi - patut untuk ditengok dan menjadi wacana Kita.
  • Pulau Hantu - blog inisiatif beberapa penyelam Singapura untuk mempromosikan kesadartahuan lingkungan dan kelestarian pulau lokal melalui media blog dan membagi cerita pengalaman dan alam pulau Hantu di Singapura. (Bahasa Inggris)
Sampaikan kami jika ada pranala / link yang kami mungkin lewatkan di kolom komentar dibawah atau ke lautkita@gmail.com


Terima kasih atas informasinya

Minggu, 12 April 2009

Karang Kita selepas 2008

Masa depan cerah bagi terumbu karang?

Dalam waktu dekat ini saya akan mencoba posting beberapa saduran pribadi saya dari buku laporan Status of Coral Reefs of the World: 2008. Buku ini berisi laporan global dari GCRMN (Global Coral Reef Monitoring Network) yang dibentuk sejak 1995. Di halaman pengantar buku tersebut tertulis hal yang menarik, dimana tercetusnya GCRMN dikarenakan 'ketidakmampuan badan international untuk memberikan laporan yang obyektif tentang kesehatan terumbu karang global'.

Buku Laporan ini sudah memasuki edisi ke-5 (sebelumnya 1998, 2000, 2002, 2004) dan masih dalam editorial Clive R. Wikinson. Buku ini cukup komprehensif dalam kontennya, dimana 372 ahli dari 96 negara berkontribusi Status Report (Laporan Status) ini. Beberapa hal yang ingin saya kutip ialah:
  • Bagaimanakah status terumbu karang dunia dan pengelolaanya hingga 2008 kemarin?
  • Apakah isu terkini terumbu karang terkait dengan climate change (perubahan iklim)?
  • Apakah Inisiasi Segitiga Karang (Coral Triangle Initiative - CTI)?
  • Apakah tantangan kita (Indonesia) akan CTI?
  • Bagaimanakah status terkini terumbu karang di Asia Tenggara (South East Asia - SEA) dan khususnya Indonesia?
Semoga di sela-sela kesibukan riset saya saya bisa segera menyampaikan informasi diatas, namun bulan April 2009 ini saya targetkan tersampaikan. Sekedar mengingatkan juga bahwa bulan Mei 2009 ini Indoneisa akan menggelar World Ocean Conference di Manado. Semoga hingar-bingar persiapan even internasional ini juga dibarengin dengan kewaspadaan, kesadartahuan dan komitmen kita tentang isu lingkungan Laut terkini, khususnya Terumbu Karang.





Minggu, 15 Maret 2009

Kontributor

Ahmad Hafizh Adyas a.k.a Hafizh memulai ketertarikanya terhadap laut sejak memutuskan untuk berkuliah di Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro pada 2002. Semenjak studi S1 ini ia sering berpergian ke daerah-daerah pesisir di Indonesia untuk melihat langsung potensi serta tantangan yang ada di sana. Hafiz meyakini bahwa Indonesia bisa menjadi bangsa besar bila mampu mengelola laut secara bijak. Lima tahun terakhir ini Hafizh bekerja di WWF Indonesia membidangi isu tangkapan sampingan (Bycatch) - salah satu isu perikanan yang belum banyak dikaji oleh peneliti kelautan dan perikanan di Indonesia. Ia berprinsip bahwa manusia adalah satu-satunya spesies di bumi yang dapat membantu spesies lain karena dianugerahi akal dan pikiran.   Berpedoman ini ia yakin manusia harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa terlalu banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Pria yang hobi melancong dan mengumpulkan pop-up books ini juga aktif dalam kegiatan selam di sela-sela waktu luangnya dan juga tercatat sebagai anggota luar biasa Marine Diving Club (MDC) Universitas Diponegoro. Hafizh di Google+

Dwi Ariyogagautama, akrabnya disapa Yoga, sudah lebih dari satu dekade menekuni sains bahari sejak duduk di bangku kuliah Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah. Yoga saat ini fokus dalam sains kelautan terapan yang sudah lama ditekuninya sejak berkecimpung di klub selam ilmiah di Marine Diving Club (MDC) dan organisasi konservasi internasional WWF untuk Indonesia. Yoga merasa beruntung mengemban pekerjaan konservasi di salah satu sudut pesisir, pulau dan laut terindah Indonesia; selama menjalankan tugas kerja Yoga dalam membangun pemahaman konservasi laut dilevel masyarakat pesisir. Melalui pengalaman yang didapat dilapangan, dan media community blogging ilmiah di Laut & Kita, Yoga berusaha untuk menunjukan bahwa konservasi laut itu mudah dipahami, dan berharap pembaca dan rakyat Indonesia semakin sadar bahwa menjaga laut merupakan tanggung jawab bersama. Yoga saat ini juga mengelola blog pribadinya di Atap LautYoga di Google+

Dwi Haryanti Pop-Science selalu menjadi wacana yang menarik untuk disimak. Apa yang coba dilakukan Laut & Kita ini menurut Dwi Haryanti -yang akrab dipanggil Dudu- mungkin terlihat seperti usaha membangun popularitas dari sains yang nota bene di Indonesia kurang popular dibandingkan berita politik atau gossip seputar artis. Harapannya kurang lebih seperti ini: "Sepuluh tahun lalu tak ada yang peduli tentang emisi karbon, sekarang semua orang, dengan usahanya masing-masing berlomba-lomba untuk meminimalisir efek negatifnya". Sebuah Call For Action. Saat ini Dudu sedang melanjutkan studi di Graduate School of Science and Engineering, University of the Ryukyus, Okinawa, mengambil jenjang master di bidang biologi laut. Lebih dari sekedar science, visualisasi komunikasi melalui gambar -yang dikenal sangat memasyarakat- di Jepang menjadi main interestnya. Dwi di Google+

Kustiaditya Wiguna saat ini bekerja di sebuah pelabuhan di Cigading, propinsi Banten. Keterlibatannya dalam realita industri transportasi laut diselingi pula dengan ketekunannya dalam kampanye kesadartahuan lingkungan laut pesisir Banten bersama rekan-rekan Cinta Alam Indonesia Diving Club. Bersama mitra lokal Banten, saat ini juga sedang menginisisasi kegiatan ekowisata independen lokal untuk mata pencaharian alternatif masyarakat dalam kemitraan dengan industri melalui Corporate Social Responsibility. Misi pribadinya saat ini adalah memberdayakan ketahanan masyarakat lokal pesisir Banten dalam merawat 'kebun' lautnya untuk penghidupan lokal dan kelestarian Laut Banten dimasa depan.

M. Danie Al Malik

Mochamad Iqbal Herwata Putra kini menjalani studi Ilmu Kelautan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang. Penulis aktif di Marine Diving Club, organisasi non-pemerintah berbasis mahasiswa bergerak di bidang penyelaman ilmiah serta kampanye kesadartahuan lingkungan dan konservasi alam. Iqbal, sapaan akrabnya, juga menulis untuk blog pribadinya di The Silent Ocean. Iqbal di Google+ 

Siham Afatta memulai minatnya dalam konservasi laut sejak menjadi mahasiswa di Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro (IK-UNDIP), Semarang di tahun 2001. Selama studi S1, Siham terlibat dalam kegiatan selam ilmiah di Marine Diving Club (MDC), sebagai batu loncatan dalam penyelaman, riset, serta kepeduliannya akan ekosistem terumbu karang hingga kini. Menutup studi S1-nya, Siham terlibat dalam riset parsial dengan Centre for Marine Studies, the University of Queensland (CMS-UQ) tentang aklimatisasi foto-fisiologi karang terhadap intensitas cahaya tinggi. Bersama Coral Reef Ecosystems Laboratory di Global Change Institute, UQ Siham melanjutkan pascasarjananya dalam riset manajemen ekologi terumbu karang sebuah Taman Laut Nasional di indonesia. Saat itulah tercetus 'Laut & Kita' - terinspirasi oleh blog milik Ove Hoegh-Guldberg, salah satu penasihat riset Masters Siham saat itu. 'Laut & Kita' adalah inisiasi pertama Siham dalam komunikasi ilmiah melalui blog disela-sela riset dan akademik-nya. Siham mencoba untuk menggunakan media blog untuk membagi informasi ilmiah yang dirasa umumnya masyarakat Indonesia sulit meng-akses, sulit memahami, dan penting untuk diketahui secara meluas. Siham di Google+

Sabtu, 14 Februari 2009

Tentang Laut & Kita

'Laut & Kita' adalah kumpulan wacana seputar konservasi lingkungan yang dimulai sejak Maret 2009 dalam bentuk web-log ('blog'), menyajikan media komunikasi ilmiah dan konservasi terkait dengan ekosistem bahari, namun tidak terlepas dari topik politik, sosioekonomi, seni-budaya, juga buah pikiran pribadi para kontributor/penulis.

'Laut & Kita' adalah wujud kepekaan terhadap hubungan alam dengan manusia didalamnya.  Blog ini selalu ingin mengupas kelebihan KITA dalam memilih untuk memberikan dampak positif atau negatif bagi lingkungan, khususnya LAUT. Se-sederhana mungkin dalam Bahasa Indonesia, 'Laut & Kita' merupakan wujud baru sarana komunikasi ilmiah untuk masyarakat luas, namun tetap netral dan tidak berpihak.

Jangka panjangnya 'Laut & Kita' diharapkan berkembang dalam konsep community blogging, dimana lebih dari satu penulis berkontribusi didalamnya, namun tetap termoderasi. Meskipun tidak bersifat publik (tulisan dan komentar tidak langsung diterbitkan), 'Laut & Kita' adalah forum terbuka - sampaikan kata-kata anda.

Semoga 'Laut & Kita' bermanfaat.

lautkita@gmail.com

Sebuah Community Blogging

Jangka panjangnya, Laut & Kita akan diproyeksikan dalam konsep community blogging, dimana beberapa penulis akan berkontribusi dalam konten blog. Laut & Kita mentargetkan keterlibatan penulis berbagai latar belakang, diantaranya yang diharapkan ialah:
  • Praktisi lapangan
  • Ilmuwan / Peneliti
  • Akademisi
  • Mahasiswa
  • Masyarakat Umum
  • Press / Jurnalistik
Harapannya ialah agar wacana konservasi lingkungan laut dalam Laut & Kita bisa berkembang dalam berbagai perspektif pribadi namun tetap objektif, ilmiah, tidak bias, lugas, dan yang terpenting, mudah dicerna oleh pembaca umum.

Sampaikan kata-kata Anda ke: lautkita@gmail.com

Salam, untuk Laut dan Kita.