Dwi Ariyogagautama
8 Agustus 2010 lalu merupakan kejadian pertama kali gue ketemu dengan seekor duyung sepanjang ±1,5 m di pantai Mali teluk Benlelang, kabupaten Alor, saat itu hanya saya saja yang melihatnya, duyung ini melintasi saya dengan renang yang cepat dan saya pun belum mendokumentasikannya untuk menunjukan ke teman-teman bahwa cerita saya bukan sekedar hoax.
Kalie ini saya bersama beberapa teman (Vidi, Khaifin, Lely, Pontius dan Kendro) bersnorkling ria dengan amunisi yang cukup untuk mendokumentasikan keberadaan duyung tersebut. Saya bersama buddy saya berenang dihamparan lamun diantara pulau Sika dan Mali. Kami mulai berenang pada jam 10.00 WITA, air laut sudah terlihat pasang jadi kami harus berenang sekitar 100m dari pantai putih untuk mencapai lokasi pertama kali saya bertemu dengan duyung tersebut.
Hamparan lamun sudah mulai menipis seiring semakin dalamnya dasar laut, 7-10 m dasar laut sudah didominasi oleh pasir putih. Saya mengapung sekitar 10 menit untuk mengamati secara teliti daerah disekitar perairan tersebut. Terlihat siluet duyung menghampiri saya dalam jarak sekitar 10 m, sangant cantik dan elegan sekali duyung tersebut berenang , mengetahui kehadiran kami duyung ini tidak merasa terganggu dan berenenang berputar-putar diwilayah yang sama dengan secara periodik mengambil udara di permukaan laut. 30 April 2011 it’s a great day for me!. ini merupakan sabtu yang bersejarah untuk kami dapat mengamati mamalia langka ini hidup dengan bebas di alamnya.
15 menit kemudian 4 orang teman datang untuk sama-sama melihat dan ikut mendokumentasikan duyung ini. Hampir 1 jam berlalu, kami tertegun dengan renangnya yang cantik duyung ini pun berenang semakin dalam dan kami pun tidak melihatnya kembali. Kami ceritakan hal ini ke forum Kabola dan nelayan disekitar dan berharap mereka turut menjaganya baik-baik, karena tidak semua orang dengan mudah dapat bertemu dengan duyung di alam. Karang disekitar wilayah tersebut cenderung rusak, menurut mereka dulunya merupakan lokasi pengeboman dan pembiusan ikan. Hal yang saya khawatirkan saat ini adalah apabila duyung tersebut tersangkut oleh jaring nelayan, karena sudah beberapak kali saya mendengar kejadian duyung mati didaerah NTT dikarenakan tidak sengaja terjaring nelayan.
Semoga nelayan sadar untuk segera melepaskan jika tidak sengaja menangkap duyung, dan melalui dokumentasi yang kami kumpulkan dapat menjadi perhatian khusus untuk pemda setempat untuk terus menjaga habitat mamalia laut ini. Dan siapa pun yang tertarik untuk penelitian dan mempunyai referensi konsep untuk melindungi duyung satu ini sok atuh, forum Kabola siap membantu menfasilitasi (YG).
Foto: Khaifin, Yoga dan Vidi
Kamera : Canon G10 dan canon Powershot As3100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar