Minggu, 16 Januari 2011

Mengenal Sesiput Laut lebih dalam: Nudibranch, predator kecil yang tangguh.

Chromodoris annae, Pemuteran, Bali, 10 november 2010
Foto: Robert Panko - www.nudipixel.net

Kelompok hewan sesiput laut, umum dianggap sebagai 'kupu-kupu laut' dan juga objek faforit fotografer bawah air. Namun dibalik keanggunan mereka juga terdapat keganasan dan daya racun sebagai mekanisme pertahanan mereka yang sempurna. Mereka termasuk predator yang efektif, dimana untuk setiap lawan atau mangsa mereka melakukan cara bertahan yang spesifik.

Coba bayangkan seekor predator, yang lapar, dan mampu menyantap mangsa yang lebih besar dari badannya. Sesaat di benak kita menjawab ikan hiu menimbang kemampuan pemangsaan-nya yang luar biasa. Namun. jauh dari golongan megafauna itu, justru di atas dasar terumbu atau tersembunyi di bawah batuan dan serpihan koral predator mengagumkan tersebut berada.

Sesiput Laut masuk dalam subkelas Oistobranchia (siput laut) yang mencakup trewelu laut (Aplysia sp.), siput tabir-kepala (Suborder Cephalaspidea), siput insang-samping (Suborder Notaspidea), dan satu kelompok yang populer dalam fotografi makro, yaitu nudibranch.

Aplysia sp. (Sea hare / Trewelu laut)
Foto: Aquariumdomain.com


Phylinopsis cyanea (Siput tabir-kepala / Shield head slug), Laut Timor, 28 December 2005
Foto: Nick Hobgood - Flickr personal album.


Sesiput laut mencakup sekitar 5.000 spesies dan masih banyak yang belum ditemukan dan dicatat. Sebagai contohnya, Goslinner et al. memperkirakan di Tanzania terdapat 258 spesies yang diketahui, dari 16% yang belum dicatat atau dijabarkan. Di kawasan Filipina, 700 spesies telah ditemukan namun 52% belum dijabarkan.

Keanekaragaman tertinggi sesiput laut terdapat di Perairan Indo-Pacific, khususnya di Segitiga Biodiversitas Laut di Indonesia dan Filipina.

Dengan corak tubuh yang mengagumkan, nudibranch menjadi spesimen populer untuk fotografi. Disampung itu termasuk juga karnivora yang ganas. Nama 'nudibranch' diambil dari bahasa Latin dan Yunani; nudi berarti telanjang dan branch berarti insang. Meskipun melalui evolusi sesiput sudah lama kehilangan cangkang beratnya sehingga mereka lebih lincah untuk bergerak dan memangsa, tubuh lunak mereka lebih terbuka bagi predator lain-nya. Dengan perlindungan yang kurang serta lebih rentan dimangsa kita mungkin menyangka mereka selalu jadi korban, namun dibalik tubuh mungil mereka merupakan pabrik kimia yang produktif - mereka mampu menyimpan komponen kimia beracun yang didapat dari mangsa yang dicernanya, dan menggunakan racun tersebut untuk bertahan predator yang mengincar mereka.

Beberapa spesies mampu menyamarkan dirinya dengan meniru warna dari mangsa mereka. Sementara lainnya menggunakan warna cerah sebagai peringatan para predator lain bahwa mereka bukan makanan 'sehat'.

Nudibranch ber-kamuflase diatas koral, August, 2008
Foto: Nicki Blower - Picasa personal album.

Kadang kala, saat penyelaman kita menyaksikan aksi pemangsaan (predasi) di alam, terutama di lautan. Namun, di atas dasar terumbu makhluk-makhluk kecil bertarung untuk mencoba bertahan hidup. Mata kita mungkin tidak bisa menyaksikannya, namun lensa makro mungkin bisa membantu kita sadar akan terbatasnya pemahaman kita akan dunia yang tersembunyi dibalik apa yang tampak di depan mata kita. Saat berkelompok, sesiput laut memiliki jenis makanan yang sangat beragam dan kompleks, namun bagi tiap spesies memiliki menu-menu 'favorit'. Kebanyakan sesiput laut memiliki struktur mulut yang disebut radula. Radula bekerja hampir sama dengan lidah kita. Radula memiliki gigi-gigi kecil dan halus untuk memeras dan membawa makanan menuju sistem pencernaan mereka. Radula memiliki bentuk yang berbeda-beda dan jumlah gigi yang berbeda. Setiap spesies memiliki radula yang unik sebagaimana gigi hiu.

Beberapa nudibranch adalah herbivor (pemakan tumbuhan), sementara lainnya pemangsa telur organisme lain dan beberapa memangsa bakteri. Namun, kebanyakan dari sesiput laut adalah predator dan beberapa adalah kanibal ! Kebanyakan nudibranch predator memangsa hewan benthic (yang tinggal di dasar) penetap (immobile) yang tidak memiliki kemampuan untuk kabur dari kecepatan sesiput yang lebih tinggi. Jenis pakan sesiput laut mencakup anemon, sponge, hidroida, cacing laut, birozoa, udang, sesiput lain dan bahkan ubur-ubur.

Nudibranch memangsa trewelu laut.
Foto: Tobias Bernhard

Nudibranch memangsa anemon.
Foto: Robert Marien / Corbis

Nudibranch (Ceratosoma brevicaudatum) memangsa sponge.
Foto: Robert Marien / Corbis

Satu contoh spesies yang suka memangsa anemon laut adalah Phyllodesmium sp. Anemon adalah hewan yang hidup dengan melekatkan dirinya ke substrat dan memiliki tentakel yang beracun untuk melindungi diri anemon. Racun di tentakel anemon sangat efektif fungsinya hingga ikan badut (clown fish) (genus Premnas dan Amphiprion) bersimbiosis mutualisme dengan anemon, untuk berlindung dari predator lain (ikan badut sendiri resisten (tahan) terhadap racun dari tentakel anemon).

Nudibranch Aeolid yang anggun (Phyllodesmium sp) dari Selat Lembeh, Indonesia.
Foto: Choh Wah Ye / Nudipixel.net

Bagi P. karbinarum, racun dari anemon laut menjadi sumber kimia yang bermanfaat. Ketika nudibranch menyerang anemon, langkah awal anemon adalah mempertahankan dirinya. ketika pertahanan anemon tidak berhasil, anemon menarik kembali tentakelnya dan mulai mengembangkan rongga tubuhnya. Masih juga tidak ada pegnaruh besar dalam menahan serangan nudibranch, sebagai hewan sedentary (banyak waktu diluangkan menetap dalam satu lokasi/tempat), anemon terpaksa melepaskan dirinya dari substrat dan mencoba kabur, namun, sebab nudibranch Aeolid tidak memiliki cangkang mereka cukup cepat untuk memenangkan pertarungan ini pada umumnya.

Jenis mangsa lain mereka termasuk sponges dan koral, yang keduanya juga immobile (tidak bisa berpindah tempat) sehingga memiliki spikula dan zat kimia untuk mempertahankan diri dari predator potensial. Sespiut laut tidak hanya memangsa sponges dan koral namun juga menyesuaikan mekanisme pertahanan mereka sehingga bisa 'mendaur-ulang' makanan mereka. Beberapa nudibranch Aeolid memangsa koral dan menyimpan kapsul penyengat mikroskopis koral yang belum dewasa (nematocyst) dalam struktur tubuh khusus nudibranch bernama cnidosac. Nematosit ini disimpan di cnidosac hingga dewasa (berfungsi sepenuhnya) dan menjadi bagian mekanisme pertahanan si nudibranch. Secara strategis nudibranch menempatkannya di bagian 'ceratas' - di atas tubuh hewan tersebut.

Ketika musuh menyerang, nudibrach Aeolid menggunakan kapsul-kapsul berisi racun tersebut sebagai senjata untuk 'memberi pelajaran' predator yang lebih besar bahwa ukuran tubuh tidak menjadi faktor utama untuk bertahan. Beberapa catatan di lapangan telah menceritakan ikan-ikan yang mencoba menyerang nudibranch dan meludahkannya langsung sebab kandungan racun di tubuh nudibranch. Dengan cara yang sama, nudibrach tipe Phyllidiid - yang tidak memiliki radula - ,'menyedot' serpihan tubuh sponge dan 'meramu' kembali kmia beracun yang terkandung untuk membuat cairan 'susu' yang bisa membunuh hewan seperti lobster dan ikan. Malakologis (ahli moluska) Bill Rudman bercerita bahwa suatu hari dia pernah membuka pintu ruangan laboratorium dimana dia menyimpan banyak nudibranch Phyllidiidae selama semalam, hingga ruangan tersebut dipenuhi bau tajam hingga matanya berair.

Ubur-ubur cacing dan tunikata juga menjadi santapan sesiput laut. Nudribanch pelagis Aeolid, Glaucus atlanticus, memangsa ubur-ubur Portuguese man-of-war (Physalia physalis) dan sphonofora lainnya, dan menggunakan mekanisme pertahanan serupa untuk membangun sistim proteksi dari mangsanya. Nudribanch jenis ini bisa sering ditemukan di panta saat surut, terdampar bersama dengan mangsanya. Ketika diserang atau ketika predator mendekat, mereka bisa melepaskankan ceratas mereka yang penuh berisi racun dan melarikan diri.



Nudibranch Aeolid (Glaucus atlanticus).
Foto: Gary Cobb/ Nudipixel.net

Nudibrach jenis Nembrotha sp. sering memangsa tunikata. Tunikata, atau sea squirts (Ascidian), adalah avertebrata immobile yang hidup melekat pada substrat dan makan melalui filtrasi. Nudibranch menggunakan indera bau dan rasanya - rhinophores - dan mulut tentakelnya untuk memeriksa dan merasakan mangsanya, sebelum dimakan.


Nembrotha kubaryana, foto dari Indonesia.
Foto: Erwin Kodiat / Nudipixel.net

Beberapa sesiput laut juga memangsa nudibranch lainnya. Genus Gymnodoris dan Roboastra adalah 'pembunuh berantai' yang cukup terkenal - mereka memangsa beberapa spesies nudibranch. Umumnya ketika nudibranch mendeteksi predator yang mendekat, dia berusaha kabur dengan berenang menjauh. Namun, terkadang hasrat untuk bereproduksi lebih tinggi dibandung takut untuk diserang dan nudibranch akan mendekat dengan nudibranch lainnya, meskipun sadar bahwa akan disantap oleh 'calon' pasangan hidupnya.



Roboastra gracilis, foto dari Wakatobi, Indonesia.
Foto: Dave Morgan / Nudipixel.net


Pengamatan dari Roboastra europea menunjukkan bahwa ketika dua individu spesies ini pertama kali bertemu, mereka berusaha saling menyantap satu dengan lain. Ketika salah satu mereka lebih besar, pertarungan cenderung akan dimenangkan oleh si besar yang menyantap si kecil. Ketika ukuran mereka sama, pertarungan bisa berlangsung lama. Dalam gerakan yang sangat aneh, jika pertarungan tidak ada hasil, satu, atau keduanya mengeluarkan penis mereka dan proses kopulasi berlangsung. Saat kopulasi, satu nudibrach akan mencoba menyerang yang lain dengan tingkah laku perkawinan-pemangsaan yang rumit dan menarik, dimana kedua individu bisa berakhir dalam keadaan hamil, atau salah satunya dimangsa.

Roboastra gracilis sedang kopulasi.
Foto: Karen Willshaw / seaslugforum.net


Sesiput laut adalah mesin kimia yang canggih, dan raja kamuflase; diperkaya dengan mekanisme pertahanan yang telah berevolusi dengan mutakhir. Ketika kita melihat dalam seperti ini, maka pertandungan antara pemangsa-dimangsa ternyata lebih menarik dari apa yang umumnya kita pikir. Pertikaian spektakular berlangsung di Laut, hignga dalam skala kecil yang tidak pernah kita bayangkan. Makhluk kecil bisa sama mengagumkan-nya dengan raksasa-raksasa laut.

Lain kali menyelam, bawa lensa makro anda, atau kaca pembesar kalau bisa, kita eksplorasi lebih dalam kehidupan sesipu laut di Laut Kita. Saat terumbu di Laut masih ada dan Kita masih bisa menjaga dan merawatnya.

Referensi

- Gosliner, T.M.; Behrens, D.W.; Valdés, Á. (2008). Indo-Pacific nudibranchs and sea slugs: a field guide to the World's most diverse fauna. California Academy of Sciences/Sea Challengers Natural History Books: San Francisco. ISBN 978-0-9700574-3-3. 426 pp.

- http://www.nudipixel.net - Situs identifikasi nudibranch berbasis foto melalui internet. Salah satu 'gudang' referensi seputar nudibranch. Patut dicoba !

1 komentar:

Unknown mengatakan...

bravooo

Thanx 4 the article, seperti buku identifikasi tapi ini jauh lebih menarik :)