Bagian dari seri '10 solusi untuk perikanan lestari.'
Setiap harinya, ribuan kilometer tali pancing dan jaring tangkap ikan dibentangkan menusia di lautan. Alat-alat ini menangkap biota laut yang nelayan inginkan - dan juga, sayangnya, yang tidak inginkan.
Itulah 'tangkapan sampingan', atau 'bycatch', akibat kegiatan perikanan manusia yang menjadi ancaman utama bagi keselamatan beragam jenis penyu, hiu, dan spesies laut terancam punah (endangered) lainnya - demikina juga bagi keberlanjutan perikanan kita jangka panjangnya.
Untungnya, dengan modifikasi alat tangkap yang relatif mudah dan sederhana kita bisa mengurangi bycatch.
Di tahun 2004, World Wildlife Fund memulai International SmartGear Competition - sebuah kompetisi internasional untuk mendesain alat tangkap (fishing gear) yang inovatif, praktis dan tepat-biaya yang mampu selamatkan biota laut sekaligus memungkinkan nelayan lebih baik lagi mengincar jenis ikan yang ingin mereka tangkap. Tahun 2011 ini berhadiah total AS$ 57.500.
Di tahun 2005, pemenang utama menggagas ide untuk mengurangi penyu menjadi korban bycatch akibat metode tangkap menggunakan rawai atau longline. Tahu bahwa kebanyakan penyu tertangkap kail di kedalaman dangkal, Steve Beverly menggagas sistem tangkap agar bisa menempatkan kait umpan di kedalaman diatas 100 meter - mengurangi drastis pertemuan antara kait dengan penyu.
Tahun 2006, Michael Herr-mann menggagas penempatan magnit pada tali kail alat tangkap untuk mengusir hiu, sebab mereka sensitif dengan medan magnetik.
Kemudian ada inovasi 'circle hook', atau kait lingkar, modifikasi dari j-hook, atau kait-J; yang ditujukan untuk alat tangkap tuna. Perubahan sederhana bentuk kait, dari huruf J, ke huruf O, ternyata membuat kait lingkar jauh lebih sulit tertelan penyu, ketimbang kait J yang membuat pendarahan dalam dan sulit bernafas jika tertelan mereka.
Lalu ada Turtle Excluder Device, atau alat pelepas penyu, dimana modifikasi dilakukan pada alat tangkap pukat untuk udang. Dimana di bagian dalam pukat (trawl) ditempatkan palka khusus dengan sekat besi agar penyu punya jalur untuk melarikan diri saat terperangkap di kantung pukat, namun juga meminimalisir udang atau ikan yang lepas dari pukat.
Turtle Excluder Device |
Penyu melepaskan diri dari pukat / traw melalui palka sekat besi yang disediakan. Foto: NOAA |
Baik anda nelayan, atau guru, pelajar, mahasiswa, insinyur, peneliti atau hobi cari solusi teknis di rumah - semua bisa andil membantu nelayan menjamin alat tangkap mereka ramah biota laut namun tetap mempertahankan fungsi asli alat tangkap untuk kesejahteraan mereka.
Saat anda dengar penyu, hiu, atau biota laut lainnya tak sengaja terjerat jaring nelayan; siapa tahu anda bisa bantu modifikasi alat tangkap para nelayan agar tidak membawa korban bycatch lebih banyak lagi.
Digubah kembali dari kutipan tulisan Kimberly Davis, oleh Siham Afatta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar