(Foto: Helen Brunt / Mongabay.com) |
Banyak pengalaman yang didapat dari bapak-bapak nelayan dan ibu-ibu papalele (pembakul), ada beberapa hal yang positif dan banyak juga yang negatif, kurang pemahaman dan persepsi yang mendarah daging dari leluhur, perlu diluruskan. Teori ilmiah dan konseptual yang tertuang dalam regulasi dan management perikanan, sebaiknya menyerap kearifan lokal yang benar-benar arif, bukan yang benar-benar naif ^^!.
Berikut beberapa petik hal yang pernah gue temuin di desa-desa pesisir, menurut anda manakah yang benar?
Nelayan | Pemikiran logis ajah |
Paus mulai terlihat di daerah rumpon merupakah indikasi datangnya musim tuna | Umumnya yang dijumpai adalah jenis Pgymy Pilot Whale, paus ini lebih mendekat kedaratan ketika musim barat yang tentunya gelombang besar. Begitu juga tuna, lumba-lumba yang mengejar ikan lebih kecil yang sedang mencari perlindungan ke daerah yang lebih tenang. |
Tuna kecil (baby tuna) umpan yang paling baik untuk menangkap tuna ukuran besar (umumnya diatas 30kg) | Ukuran baby tuna sesuai dengan besaran mulut tuna dewasa, terlebih lagi Baby tuna memiliki jelajah selam lebih dalam dan ketahanan hidup lebih lama dibandingkan tongkol dan cakalang ketika dijadikan umpan hidup. Namun tidak konservatif, jika menggunakan ikan yang masih belum pernah bereproduksi itu, ada cara lain yaitu dengan mengatur kedalaman umpan yang digunakan untuk menangkap tuna yang lebih besar, karena tuna dewasa mampu berenang dikedalaman 100-200m (Yellowfin dan Big eye tuna). |
Menangkap lumba-lumba, sama saja mengurangi rejeki | Nelayan suku Bajo, sangat mengandalkan lumba-lumba sebagai indikator dalam menangkap tuna. Salah satu cara menangkap tuna yaitu dengan menggunakan layangan disekitar lumba-lumba. Lumba-lumba diperairan Laut Flores dan Laut Sawu saling bekerjasama dalam pengejarannya menangkap ikan pelagis kecil. Lumba-lumba yang sering ditemui berasosiasi dengan tuna yaitu Bottlenose dan spiner dolphin. |
Banyak kapal dan sarana penangkapan (rumpon),maka semakin banyak pula hasil tangkapannya | Pemikiran yang teramat individualis, that’s why our resource more and more decline. Laju reproduksi ikan tidak secepat peternakan ayam, semakin banyak sarana penangkapan, justru akan membagi rejeki nelayan lebih sedikit atau sebagian nelayan yang bermodal saja yang mendapat banyak hasil, nelayan kecil hanya gigit jari. Pengelolaan dan pemanfaatan secara berkelompok akan mengurangi konflik sosial seperti diatas. |
Menghitung berat tuna dengan mengukur panjang sirip anal dan dorsal | Kayanya perlu dikaji lagi deh, walaupun menurut mereka hanya selisih 1-5kg di timbangan sebenarnya. Ini masukan yang baik untuk para peneliti diluar sana. Termasyuk sayah yang pemalas ini ^^! |
Bagi suku Bajo, dilarang keras membuang hasil potongan tuna seperti isi perut, insang dan kepala dilaut. Diyakini ikan tuna tidak akan mau datang ketempat tersebut dalam jangka waktu lama | Mirip kaya cerita orang tua, jangan memotong ayam atau burung didepan ayam lainnya..ntar pada sakit karena sock. Menurut gue sih, ga ada pengaruhnya dikarenakan kemungkinan besar langsung disantap ikan atau biota lainnya sebelum sampai didasar. Lah wong tuna dewasa aja makan baby tuna. Dipastikan mereka tidak merasa bersalah memakan teman sendiri. Tapi biarlah pemahaman ini dipelihara, setidaknya laut kita jadi bersih toh, walaupun itu sampah organik. |
Banyak tertangkapnya tongkol di rumpon, merupakan indikasi terdapat tuna berukuran besar dibawah rumpon | Rumpon yang dimaksud adalah rumpon laut dalam. Alat bantu penangkapan ikan ini, menciptakan ekosistem sendiri ditengah laut, dengan menggunakan daun kelapa, menciptakan gudang makanan bagi ikan herbivore dengan menempelnya alga di permukaan daun kelapa dan tali jangkar. Kemudian dilanjutkan dengan level rantai makanan yang lebih tinggi yaitu carnivora pertama, kedua dan seterusnya hingga top predatornya jatuh kepada ikan marlin, tuna dan hiu. Tongkol ini bisa menjadi carnivora setingkat dibawah Cakalang dan juga 1 atau 2 tingkat dibawah tuna. Jadi tidak heran ketika musim tongkol datang, cakalang dan tuna sering bermain dipermukaan. |
Melakukan pemotasan ikan didaerah berarus tidak berdampak terhadap terumbu karang | Ini pernyataan super duper excuse sekalih (lafal lebay). Dikit atau banyak dosis potasium sianida yang terpapar di terumbu karang, tetap mematikan secara sistemik. Melemahkan karang, mengurangi tingkat resiliencenya dan mengusir zooxanthela dari kediamannya di polip karang. Membutakan mata ikan dan melumpuhkan saraf biota lain yang terpapar secara sementara (pada dosis tertentu menjadi permanen). |
Bagi nelayan bulan gelap merupakan puncak penangkapan ikan karang terbanyak, seperti kerapu, kakap dan petambak | Pada ikan karang pada saat fase bulan penuh (purnama & gelap) beberapa jenis ikan (Kerapu, kakap, Petambak) melakukan spawning. biasanya ikan melakukan spawaning di tempat-tempat yang mempunyai arus yang kuat. kenapa? hal ini dilakukan untuk menjamin keberhasilan proses regenerasi dari ikan tersebut. nah berkaitan dengan hal tersebut ikan akan melakukan migrasi ke tempat pemijahannya tersebut (walaupun jarak yg ditempuh bermil2), kemudian pada saat terjadi fase bulan penuh (purnama & gelap), gaya gravitasi bulan terhadap bumi berada titik terbesar. pengaruhnya terhadap permukaan air laut adalah terjadi pasang tertinggi. (kondisi ini juga berlaku bagi penyu yang akan melakukan nesting (bertelur). gampangnya, air pasang tetinggi sangat membantu pergerakan penyu menuju ke daratan ketika akan bertelur). nah pada saat itulah biasanya kita mendapati kondisi arus air laut yang sangat kuat (terutama pada saat terjadi slact time = pergantian dari pasang ke surut ato sebaliknya). pada saat itulah ikan-ikan kerapu melakukan proses spawning. jumlah kumpulan ikan di tempat pemijahan akan semakin bertambah dan terus bertambah ketikan mendekati musim pemijahan. musim pemijahan bisa berlangsung singkat dan bisa juga berlangsung lama (Saryadi, 2011). Namun pada ikan-ikan pelagis, sumber cahaya merupakan salh satu faktor ikan-ikan tersebut berkumpul. Jika pada bulan purnama cahaya tersebar merata diperairan sehingga ikan pun tidak terpusat disatu tempat. Nah tingkah laku ini lah yang jadi dasar nelayan menggunakan alat bantu lampu atau petromak dilaut, karena ketika bulan gelap, maka cahaya sedikit saja terlihat di permukaan air maka ikan, cumi dan biota lainnya akan terkumpul dicahaya tersebut. |
Ketika Paus mulai terlihat menyebrangi perairan laut Flores, merupakan awal bagi petani membuka ladang pertanian. | Musim migrasi paus dari Laut Flores ke Laut Sawu yang melewati selat antara Kabupaten Lembata dan Flores Timur, berlangsung beberapa bulan sebelum musim hujan, umumnya bulan agustus-oktober. Hal ini lah yang menjadi patokan tetua jaman dulu, dalam menghitung musim hujan dengan gejala alam sekitarnya. Migrasi paus dari utara ke selatan, merupakan awal yang baik untuk menanam jagung, dan kebun lainnya yang membutuhkan banyak air hujan. |
Hiu Bodoh (Whale Shark) senang sekali bermain di rumpon | Mereka tuh jenis hiu yang jinak, dan punya tingkah laku mendekati benda-benda yang terapung dilaut, jangankan rumpon, kapal besar aja suka ditebengi oleh mereka. Oleh karena itu banyak kasus hiu bodoh terkena baling-baling kapal. |
Bagi orang Bajo, memakan ikan marlin yang tertangkap oleh mereka itu pamali | Mpe sekarang gue blun dapet jawabannya. Pesan moralnya apa ya bagi leluhur mereka ^^? |
Buaya bakau tidak akan menyerang nelayan, jika tidak memiliki salah atau mempunyai niat buruk ketika nelayan berenang didaerah bakau | Berarti yang kena gi apes aja ya !^^. I have no idea about this one. Tulung dibantu ya |
Pemboman ikan didaerah laut lepas tidak membahayakan habitat ikan, tidak seperti membom didaerah terumbu karang | Memang secara kasat mata tidak terlihat pak! Tapi dentumannya itu menggagalkan keberhasilan telur-telur ikan dan biota lain yang terapung-apung, membuat jantungan biota disekitarnya hingga tiwas, menggangu pendengaran mamalia yang super sensitif seperti lumba-lumba dan paus, sampai banyaknya hasil sampingan atau bycatch yang terbuang teggelam cuma-cuma dikarenakan turut mati masal karena dampak bom ini. |
Di NTT Ayam berkokok sebagai indikator perubahan pasang surut (pasut) | Selain si ayam bereaksi terhadap transisi gelap ke terang pas pagi hari, tapi yang satu ini bener-bener nyata bin ajaib.. Ternyata ini kemampuan adaptasi ayam yang belum pernah terdata dijurnal-jurnal ilmiah manapun (statement asal hee.hee).. Lemayan nih digunakan buat praktikum pasut |
Air mata duyung digunakan untuk ramuan pelet | Seperti halnya penyu, mata mereka mempunyai kelenjar air mata yang berguna untuk mengatur kadar garam sehingga tidak mengalami dehidrasi. Kelebihan garam tersebut dikeluarkan melalui air mata. Jadi air mata mereka bukan dipengaruhi oleh faktor emosi loh, seperti pepatah buaya juga bisa nangis loh hee.hee |
Kapal-kapal taiwan sering melakukan penangkapan ilegal diperairan Laut Flores | Membuktikan bahwa kurangnya sosialisasi mengenai kapal-kapal jenis ini diwilayah timur negara kita ini. Setelah dicermati kemungkinan terbesar adalah kapal tersebut merupakan kapal penangkapan tuna (umumnya dengan longline) dari Bali dengan kaptennya yang asal atau berbahasa taiwan, Cina atau bangsa-bangsa lainnya lah, namun berbendera Indonesia. Tidak menutup kemungkinan adanya ilegal fishing dari negara lain. Tapi jika gue kapten kapalnya, cukup nyolong diperairan utara Maluku aja udah dapet semuanya. Sangat beresiko dan ngabisin waktu dan biaya aja kalo sampai perairan NTT. Tapi entah lah di Laut Banda hingga Laut Arafuru juga kerap kecolongan..sedihnya L |
Hari Jum’at merupakan pantangan nelayan untuk turun melaut | Yupp.mayoritas masyarakat pesisir khususnya nelayan, didominasi oleh umat Muslim. Penyebaran agama Islam jaman dulu kan paling efektif lewat laut. Ditambah lagi kehebatan nelayan asal Sulawesi yang mampu mengarungi lautan Nusantara, turut memperluas ajaran Islam didaerah pesisir. |
Dengan melihat lingkaran besar yang melingkari (corona) bulan saatnya penyu naik kedaerah pantai | Si penyu kemungkinan mo bertelur nih. Werewolf aja butuh bulan purnama buat berubah, apalagi penyu. Mereka butuh rembulan yang terang ini untuk naik ke pantai. Kenapa kalo ada corona kemungkinan bertelurnya besar, sejujurnya gue ga tau bro..maap. masih butuh belajar soal yang satu ini. |
Serasah lamun yang terapung oleh jalur arus, sering dijumpai adanya tukik | Sama seperti halnya pantai yang penuh dengan pecahan karang, menunjukan daerah disekitarnya terdapat terumbu karang. Serasah lamun menunjukan didaerah pesisir terdekat banyak terdapat padang lamun. Apalagi beberapa jenis lamun tersebut merupakan makanan dari penyu. Tukik yang memiliki kemampuan menyelam masih terbatas, membutuhkan benda terapung yang dapat melindunginya dari serangan predator seperti burung laut, dan bersembunyi dari ikan besar. Nah potongan daun lamun yang terapung-apung dari daerah padang lamun ini, sarana yang pas deh untuk ditebengi oleh tukik. |
Itu saja dulu dari gue, kalo ada salah-salah persepsi dan jawaban gue, mohon ditanggepi ya..karena ada beberapa pernyataan nelayan yang sama sekali diluar pengetahuan gue untuk bisa menjawabnya. jadi bisa gue luruskan dengan baik dan benar ketika ketemu nelayan-nelayan disini.