Minggu, 25 Oktober 2009

Identifikasi Ikan dan Karang melalui ponsel dan iPod ?

Saat sedang menjelajah di Google, secara tidak sengaja saya sampai di situs milik Coral Idea Llc.

Jika anda seorang peneliti, penyelam atau pemerhati ekosistem terumbu karang, disana saya menemukan suatu yang menarik - simaklah vidio klip di bawah:



Tidak hanya ikan karang, tersedia juga untuk biota-biota penghuni terumbu karang, simak vidio dibawah.

Jake Adams, pendiri kegiatan nirlaba CoralIdea, mengembangkan software ringan  yang bisa diunduh dari situs mereka secara cuma-cuma, baik untuk koleksi foto ikan (klik disini) dan biota terumbu karang (klik disini) .

Inisiatif Jake dalam pengembangan program pada awalnya untuk tujuan para pehobi aquarium terumbu. Bagi Kita yang lebih peka ke arah kelestarian ekosistem terumbu produk semacam ini bisa kita gunakan untuk pendidikan, penelitian dan setidaknya membantu awal perkenalan kita dengan biota-biota terumbu.

Saat penulisan posting ini, saya belum mencoba sfotware tersebut. Jadi bagi yang sudah mencoba, bagi pengalaman Anda kepada Kita semua dengan mengisi kolom komentar dibawah :)


Sebuah akuarium terumbu.
(Foto: www.reefinsider.com)


Penangkapan ikan untuk tujuan ornamental di dunia mulai berjalan sejak 1930-an, namun mulai intensif ke arah komersil sejak 1950-an. Pada 1970-an perdagangan ini mulai skala industri bernilai jutaan dolar, sejalan dengan perikanan yang terus berkembang di kawasan tropis.

Saat ini tedapat sekitar 45 negara yang mensuplai pasaran ini. Negara supplier terbesar mencakup Indonesia dan Filipina, diikuti oleh Brazil, Maldives, Vietnam, Sri Lanka dan Hawaii.Konsumen pasar utama adalah Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Di tahun 2001 diperkirakan nilai total spesimen yang diperdagangkan berkisar antara US$ 28-44 juta.

Jumlah tahunan spesimen yang ditangkap diperkirakan berkisar antara 14 - 30 juta ikan.
'Marine Aquaria' bisa membantu mendidik masyarakat tentang keanekaragaman biota terumbu dan konservasi-nya dan perdagangan juga menyediakan pekerjaan dan keuntungan ekonomis bagi negara-negara pensuplai. Namun, ada beberapa masalah utama yang muncul seputar kelestarian biota dan habitat hewan yang diperdagankan.

DI Asia Tengga, masalah utama mencakup: pengoleksiaan biota secara merusak, seperti penggunaan sianida; pengambilan spesies yang memiliki keberlangsungan hidup yang rendah, kematian spesies yang tinggi akibat penangana pasca-koleksi yangtidak memadai, dan potensi ekploitasi berlebih dan tak terkendali


Ikan ditangkap dengan cara ditidak sadarkan dengan menyemprotkan sianida ke tempat tinggal mereka.

Dimasukkan dalam kantong plastik dengan sedikit udara diberikan and 'cukup' air untuk berenang-renang.

Para 'Nemo' menuju 'rumah baru' mereka. Seberapa banyak-kah yang sudah sukses dalam membuat tiruan habitat asli mereka? Seberapa banyak-kah yang sudah tewas di tangan mereka yang sedang 'mencoba-coba' berhobi aquarium laut.
Segelintir negara sudah memiliki peraturan pengelolan perdagangan biota laut ornamental yang berjalan, lainnya masih banyak dengan penerapan regulasi yang sangat lemah atau tidak ada sama sekali. Bagaimana dengan Kita? 


 'Ternak' ikan dan biota terumbu modern di Live Aquaria, Georgia, Amerika serikat
(Foto: www.reefbuilders.com)
 
 Sebuah solusi modern dalam akuakultur untuk memutus rantai penangkapan biota secara langsung di alam oleh manusia. Seberapa banyakkah masyarakat yang mapan dalam keahlian dan sumber dana untuk solusi seperti ini?

(Foto: www.reefbuilders.com)
Beragam karang serta ikan yang sukses dibiakkan oleh Live Aquaria
(Foto: www. reefbuilders.com)
-----------------------------

Referensi:
Wood, E.M. (2001). Collection of coral reef fish for aquaria: global trade, conservation issues and
management strategies. Marine Conservation Society, UK. 80pp.